TATA CARA :
PEMETAAN SOSIAL (ORIENTASI SOSIAL DAN WILAYAH)
COMMUNITY SETTLEMENT PLAN (CSP)
REKOMPAK-JRF
A. LATAR BELAKANG
Pemetaan Sosial adalah satu kegiatan yang dilakukan untuk
menemukenali kondisi sosial budaya masyarakat lokal atau disebut juga sebagai kegiatan orientasi sosial dan wilayah sasaran programCSP
Rekompak JRF.
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses Sosialisasi Awal,dilakukan setelah dan atau bersamaan dengan kegiatan Kunjungan Informal ke kelompok-kelompok strategis di tingkat desa/kelurahan (lobby kelompok strategis) serta sebelum kegiatan Koordinasi Persiapan Sosialisasi
Program CSP di tingkat desa/kelurahan.
Kondisi sosial budaya yang perlu ditemukenali dan atau perlu diorientasi
adalah mencakup beberapa kondisi sebagai berikut :
1. Nilai-nilai apakah yang dianut oleh masyarakat secara dominan, yang mampu menggerakkan masyarakat
2. Kekuatan-kekuatan sosial apakah yang mampu mendatangkan perubahan-perubahan sehingga masyarakat dapat berubah dari dalam diri mereka sendiri
3. Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya dalam menyikapi intervensi sosial
4. Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang terjadi di tengah masyarakat, baik penyebaran informasi maupun dalam kerangka pembelajaran
5. Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah yang digunakan dan diyakini masyarakat sebagai sarana informasi dan pembelajaran
6. Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan sosial
7. Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku masyarakat
B. TUJUAN PEMETAAN SOSIAL
1. Sebagai langkah awal pengenalan lokasi sasaran program dan pemahaman fasilitator terhadap kondisi masyarakat sasaran program
2. Untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat sasaran program
3. Sebagai dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan program CSP melalui sosialisasi dan pelatihan
1 | Tata Cara Pemetaan Sosial (Orientasi Sosial dan Wilayah)
Cakupan kondisi sosial budaya yang perlu ditemukenali :
1. Nilai-nilai apakah yang dianut oleh masyarakat secara
dominan, yang mampu menggerakkan masyarakat
2. Kekuatan-kekuatan sosial apakah yang mampu
mendatangkan perubahan-perubahan sehingga
masyarakat dapat berubah dari dalam diri mereka sendiri
3. Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat,
khususnya dalam menyikapi intervensi sosial
4. Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang terjadi di
tengah masyarakat, baik penyebaran informasi maupun
dalam kerangka pembelajaran Cakupan kondisi sosial
budaya yang perlu ditemukenali (lanjutan)
5. Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah
yang digunakan dan diyakini masyarakat sebagai
sarana informasi dan pembelajaran
6. Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam
kerangka perubahan sosial
7. Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku masyarakat
Apa tujuan pemetaan sosial?
• Sebagai langkah awal pengenalan lokasi sasaran
program dan pemahaman fasilitator terhadap kondisi
masyarakat sasaran program
• Untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat sasaran
program
• Sebagai dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan
program CSP melalui sosialisasi dan pelatihan
• Sebagai dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat
taktis terhadap permasalahan yang dihadapi
• Sebagai acuan dasar untuk mengetahui terjadinya
proses perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat
sasaran program
Hasil apa yang diharapkan dari proses pemetaan sosial?
Data dan Informasi tentang :
1. Data Demografi: jumlah penduduk, komposisi penduduk
menurut usia, gender, mata pencaharian, agama,
pendidikan, dll.
2. Data Geografi: topografi, letak lokasi ditinjau dari aspek
geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan
geografis terhadap kondisi sosial masyarakat, dll.
Data dan Informasi tentang (lanjutan) :
3. Data psikografi: nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut,
mitos, kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, karakteristik
masyarakat, pola hubungan sosial yang ada, motif yang
menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman-
pengalaman masyarakat terutama terkait dengan mitigasi
bencana, pandangan, sikap dan perilaku terhadap
intervensi luar, kekuatan sosial yang paling berpengaruh,
dll.
4. Pola komunikasi: media yang dikenal dan digunakan,
bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya,
informasi yang biasa dicari, tempat memperoleh informasi
Apa batasan wilayah dan obyek pemetaan sosial?
a. Batasan wilayah pemetaan sosial adalah setiap
desa/kelurahan sasaran program CSP.
b. Obyek yang dipetakan:
1. Tingkat aksesibilitas lokasi desa/kelurahan
2. Letak lokasi desa/kelurahan dari aspek geografis
3. Sarana informasi yang dimiliki masyarakat
4. Penyebaran atau konsentrasi masyarakat miskin
5. Kelompok-kelompok sosial: termasuk di
dalamnya kelompok perempuan dan kelompok-
kelompok rentan (janda, lansia, diffabel, anak-
anak)
Obyek yang dipetakan (lanjutan) :
6. Kegiatan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat
7. Hubungan sosial antar kelompok (relasi-relasi sosial)
8. Golongan masyarakat menurut agama, aliran
kepercayaan, aliran politik, kepentingan, profesi, dll
9. Jenis profesi di kalangan masyarakat
10. Tingkat mobilitas penduduk (vertikal dan horizontal)
11. Media informasi yang digunakan masyarakat
12. Tanggapan masyarakat terhadap proyek-proyek yang
diluncurkan pemerintah/non pemerintah
13. Keterlibatan masyarakat dalam proyek-proyek yang
diluncurkan pemerintah/non pemerintah
Obyek yang dipetakan (lanjutan) :
14. Pemeliharaan terhadap hasil-hasil proyek yang pernah
diluncurkan pemerintah/non pemerintah
15. Forum yang biasa digunakan masyarakat untuk
menyikapi intervensi sosial
16. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam pengambilan
keputusan
17. Cara-cara masyarakat menanggulangi masalah-
masalah lingkungan fisik, masalah-masalah sosial,
budaya dan ekonomi masyarakat
18. Cara dan kebiasaan masyarakat mengantisipasi dan
atau menanggulangi bencana
Bagaimana cara
melakukan pemetaan sosial?
1. Mengumpulkan data sekunder dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan (dokumentasi) diambil dari
kelurahan, kecamatan, kabupaten dan atau
sumber-sumber lainnya.
Bagaimana cara melakukan pemetaan sosial?
2. Mengumpulkan data primer dengan cara :
a. Wawancara bersturktur maupun wawancara
mendalam terhadap anggota masyarakat yang
dianggap mengetahui informasi yang diperlukan
(lurah, BPD, dan pimpinan-pimpinan lembaga-
lembaga lokal, pemuka masyarakat, pemuka agama,
dll)
b. Observasi (pengamatan langsung): terhadap
kondisi-kondisi lingkungan fisik, lingkungan sosial,
hubungan sosial, kebiasaan-kebiasaan masyarakat
setempat, dll.
c. Diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat
(Focus Group Discussion)
• Tahap Pelaksanaan
• Fasilitator membagi peran dalam tim masing-masing
sesuai RKTL yang telah disusun
• Fasilitator melaksanakan kegiatan pemetaan sosial
sesuai dengan pembagian peran masing-masing
Catatan
Copy RKTL dan Jadwal Pelaksanaan disampaikan ke DMC, untuk
selanjutnya diteruskan ke NMC untuk keperluan penjadwalan
kegiatan monitoring dan evaluasi.
• Tahap Pelaporan
• Fasilitator menyusun laporan hasil pemetaan sosial
yang dilaksanakan
• Fasilitator menyampaikan laporan hasil pemetaan
sosial kepada DMC
• DMC membuat laporan pelaksana pemetaan sosial
secara keseluruhan dan menyampaikannya kepada
NMC.
Divisi Advokasi :
Faedullah